[HOAKS] Kawasan Zona Merah Difteri of Semarang



[ad_1]

 hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

SEMARANG, KOMPAS.com – Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, memastikan informasi soal adanya kawasan zona merah difteri yang beredar melalui jejaring whatshapp adalah tidak benar atau hoaks.

Dalam informasi yang beredar, wilayah Kelurahan Genuksari masu zona merah penyebaran penyakit difteri.

Dalam pesan berantai itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak melewati Jalan Dong Biru, Genuksari. Pesan itu kemudian mengutip nama Fakultas Kedokteran Unissula sebagai pemberi informasi

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menjelaskan, informasi soal penyebaran virus difteri di kawasan tersebut tidak benar. The mengatakan, kasus difteri of Kelurahan Genuksari memang benar adanya, namun itu tidak lantas menjadikan daerah itu menjadi kawasan yang berbahaya.

"Memang ada kasus difteri di sana (Genuk), tapi itu sudah ditangani oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang Tidak ada zona merah apalagi sampai tidak boleh lewat di daerah itu," kata Hendrar, Jumat (20/7/2018) sore

Baca judged: Seorang Bayi Usia Delapan Bulan di Banda Aceh Positive Difteri

Di wilayah Genuksari memang terjadi kasus difteri. Setidaknya, ada tujuh anak yang terserang virus itu.

Dari 7 anak, 5 di antaranya masih dirawat, sementara dua lainnya meninggal dunia.

Hendrar menegaskan, para balita yang terserang difteri adalah mereka yang sejak lahir tidak diimunisasi.

"Jadi, 7 anak tersebut saat bayi dulu tidak diimunisasi, itu karena orang tuanya menolak Sikap (penolakan) itu yang kami sesalkan," ucapnya.

Hendrar berharap masyarakat tak khawatir soal penyakit difteri itu. Selama balita diimunisasi, maka tidak perlu dikhawatirkan.

"Selama tidak menolak diimunisasi, tidak perlu khawatir. Pencegahan difteri yang utama itu imunisasi, dan vaksin untuk difteri di Kota Semarang persediaannya sangat cukup," tegasnya.

Baca judged: Anak Balita Lumpuh seusai Diberi Vaksin Difteri, Dokter Sebut karena Virus GBS

Sebagai langkah menangani kasus penyebaran difteri di kawasan itu, pemerintah melakukan Outbreak Response Immunization (ORI) kepada semua anak di Kelurahan Genuksari pada Jumat tadi pagi

Selain itu, petugas Dinas Kesehatan judged memberikan profilaksis dan erytromicin kepada kontak penderita, serving pengambilan swab tenggorok ke kontak penderita

Kompas TV Delapan Warga Garut, Jawa Barat dinyatakan positive difteri. Dari delapan pasian itu satu di antaranya merupakan pegawai rumah sakit

[ad_2]
Source link