Jangan Abaikan Nyeri pada Leher – FAJAR –



[ad_1]

Share

Tweet

Share

Share

E-mail


FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Sakit nyeri atau tidak nyaman pada leher rupanya tak boleh diabaikan begitu saja. Nyeri pada leher bukan hanya gangguan umum. Bahkan rasa nyeri itu merupakan pertanda kalau ada yang tidak beres pada tubuh. Nyeri pada leher bisa mengindikasikan saraf terjepit. Jika sudah parah, saraf kejepit bisa berakhir lumpuh.

Dokter Spesialis Ortopedi RS Siloam Kebon Jeruk, dr Phedy mengatakan, jepitan saraf leher atau yang dikenal sebagai servical disc herniation merupakan kondisi isi dari bantalan tulang leher bocor keluar akibatnya menjepit saraf leher.

"Jepitan pada saraf leher umumnya terjadi pada usia produktive atau berusia 30 tahun hingga 50 tahun. Kondisi ini bisa terjadi pada usia yang lebih muda dan lansia, "ujarnya, sabtu, (27/10).

Rasa nyeri dari leher ini bisa menjalar ke bawah. Gejala seperti itu cukup berbahaya makanya segera lakukan pemeriksaan di dokter untuk memastikan gangguannya. "Jangan diabaikan begitu saja."

Jepitan saraf leher dapat terjadi karena adanya riwayat cidera leher, tetapi seringkali terjadi secara spontan tanpa diketahui penyebabnya. Keluhan yang terjadi akibat jepitan saraf leher bergantung pada lokasi jepitan.

Bila jepitan terjadi di pinggir, keluhan yang muncul adalah kaku, nyeri leher yang menjalar, kesemutan, atau rasa lemah pada lengan dan tangan. Bila jepitan terjadi di tengah, keluhan yang muncul berupa kehilangan keseimbangan, kaku saat berjalan. "Jangan dibiarkan hingga penderita lumpuh total," Phedy terang.

Guna membuktikan adanya jepitan saraf leher, dilakukan dapat pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Pengobatan untuk jepitan saraf leher mulai dari obat-obatan, fisioterapi hingga operasi. Jika sudah parah, operasi menjadi satu-satunya pilihan untuk menyembuhkan.

Operasi dilakukan dengan teknik Percutaneous Endoscopic Cervical Discectomy (PECD). Jepitan saraf dapat diambil dengan luka sayatan hanya sebesar 0.5 cm. Luka ini lebih kecil jika dibandingkan dengan operasi konvensional yang lukanya mencapai 2 cm.

Bantalan yang diambil via operasi diganti menggunakan tulang atau bantalan sintetik sehingga leher tidak kehilangan fungsi gerak dan dapat menjalankan fungsinya seperti semula. Risiko kegagalan operasi untuk jepitan saraf leher cukup rendah dan kemungkinan sembuhnya tinggi.

(Met / JPC)






[ad_2]
Source link