Karena Vaksin Habis, 8.477 Hewan Penular Rabies di Sikka Belum Divaksin



[ad_1]

 

Kupang, Gatra.com – Kepala Dinas Pertanian Peternakan Kabupaten Sikka, Hendrikus Blasius Sali mengatakan vaksinasi hewan penular rabies ( HPR ), ajing, anjing, kucing dan kera belum bisa menjangkau seluruh populasi yang ada.

“Sebanyak 8.477 ekor hewan penular rabies yang tersebar di Kabupaten Sikka belum bisa divaksin. Ini karena persediaan vaksin habis,” kata Hendrikus Blasius Sali, Rabu (31/10).

Ia menyebutkan sampai 30 Oktober 2018 terdata 40.145 ekor populasi hewan penular rabies (HPR). “Tiga Kecamatan dengan sebaran rabies tertinggi yakni Kecamatan Alok Timur, Kecamatan Kangae dan Kecamatan Kewapante. Kendala lain adalah prilaku masyarakat yang tidak mau hewannya di vaksin,” ujar Hendrikus Blasius Sali.

Untuk mengatasi kehabisan vaksin rabies ini pihaknya sudah berupaya menghimbau para pemilik untuk mengikat dan mengandangkan hewan penular rabies itu.

“Dengan HPR diikat atau dikandangkan maka akan sangat membatasi interaksi HPR dengan HPR yang telah positif rabies,” ucap Hendrikus Blasius Sali.

Yang menjadi masalah, karena masyarakat pemilik hewan rabies juga tidak mau mengikat dan mengandangkan.

“Koordinasi kami dengan para Camat dan Kepala Desa untuk mereka mengikat amau mengandangkan hewan rabies, sepertinya tak digubris. Akibatnya,  populasi hewan penular rabies bukan berkurang tetapi bertambah,” tuturnya.

Untuk mengatasi masalah tersebut, telah dilakukan Rapat Koordinasi Penanggulangan (Rakor) Penanggulangan Rabies di Aula Dinas Pertanian Kabupaten Sikka. Rakor dipimpin Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Sikka, dr. Delly Pasande dihadiri para camat dan utusan organisasi pemerintahan daerah.

“Rakor kami sepkat meminta bantuan pihak Kementrian Pertanian untuk membantu mengatasi kekurangan vaksin hewan penular rabies ini,” ucap Hendrikus.


Reporter: Antonius Un Taolin

Editor: Aries Kelana

 

[ad_2]
Source link