Penderita Kanker Payudara Berpotensi Naik, Ini Saran YKPI



[ad_1]

JawaPos.com – Jumlah kasus penderita kanker di negara maju mengalami tren kenaikan. Kendati demikian, angka keparahan hingga kematiannya cenderung menurun.

Hal itu ditengarai lantaran masyarakat di negara maju lebih perhatian dalam deteksi dini kanker payudara. Kondisi tersebut menjadi sorotan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI).

Dalam gelaran Temu Penyintas Kanker Payudara di Jakarta, Sabtu (27/10), YKPI kembali mempromosikan program deteksi dini kanker payudara. Ketua sekaligus pendiri YKPI Linda Gumelar menuturkan 70 persen kasus kanker payudara di Indonesia masuk ke rumah sakit atau baru terdeteksi pada kondisi stadium lanjut.

Dia mendorong supaya sejak dini disosialisasikan deteksi dini kanker payudara. “Kita dorong semua. Juga pelajaran kesehatan reporduksi masuk di sekolah,” tutur Linda.

Penderita Kanker Payudara Berpotensi Naik, Ini Saran YKPI
YKPI kembali mempromosikan program deteksi dini kanker payudara. (YKPI for Jawapos.com)

Menurutnya, mengenalkan kesehatan reproduksi cukup ideal dilakukan di jenjang menengah pertama (SMP). Termasuk di dalamnya adalah adalah cara deteksi dini kanker payudara.

Usia SMP, menurut Linda, cukup ideal karena anak perempuan baru mengalami masa menstruasi. Memang, lanjut Linda, tantangannya adalah banyak orang yang masih menganggap tahu pelajaran reproduksi.

Namun, menurutnya, jika informasi reproduksi disampaikan di sekolah, maka konteksnya adalah keilmuan atau akademik. Sehingga bahasa yang disampaikan kepada siswa adalah bahasa ilmu pengetahuan kesehatan, bukan bahasa badgrafi.

Linda mengatakan tema yang diusung dalam temu penyintas kanker payudara kali ini adalah ‘Kamu Bisa, Kita Bisa’. Menurut dia tema ini bisa dimaknai secara luas. Bisa dimaknai jika kamu atau orang lain bisa melawan kanker, maka kita juga harus bisa.

(wan/JPC)



[ad_2]
Source link