Pentingnya Terapi Insulin Bagi Penderita Diabetes – VIVA



[ad_1]

VIVA – Diabetes merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi momok menakutkan di masyarakat. Sebab, diabetes merupakan penyebab utama untuk kebutaan, serangan jantung, stroke, gagal ginjal dan amputasi kaki.

Diabetes melitus (DM) merupakan gangguan metabolisme yang timbul akibat peningkatan kadar gula darah di atas nilai normal yang berlangsung secara kronis. Hal ini disebabkan adanya gangguan pada hormon insulin yang dihasilkan kelenjar pankreas.

Menurut dr. Mochammad Pasha, Sp.PD, hormon insulin sendiri dalam tubuh memiliki fungsi untuk mengubah gula menjadi energi. Namun, pada penderita diabetes, hormon insulin berkurang. Hal ini akan menyebabkan tingginya kadar gula dalam darah serta gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.


Sebuah penelitian menyebutkan bahwa dua tahun sebelum seseorang mengalami diabetes, ternyata fungsi sel betta berkurang sebesar 50 persen. Sel betta yang berada di pankreas sendiri berfungsi untuk menghasilkan insulin untuk mengubah gula menjadi energi.

Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi lonjakan gula darah dan mencegah terjadinya kadar gula tinggi adalah terapi insulin. Terapi ini berfungsi untuk membantu mencapai kadar gula darah sesuai target.

Jika tidak diterapi, kata dia, kondisi pasien bisa memburuk dan kronis seiring berjalannya waktu.

“Insulin ini bukan obat, tapi hormon yang dihasilkan tubuh. Tapi bagi penderita diabetes, mereka perlu insulin dari luar. Ada beberapa studi yang menyebut bahwa beberapa obat untuk diabetes, baik oral dan injeksi menyebut bahwa penurunan kendali gula darah paling baik adalah dengan injeksi yakni terapi insulin,” ucap Pasha saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 13 November 2018.

Dia menjelaskan bahwa terapi insulin diperlukan bagi pasien diabetes pada keadaan tertentu. Terutama jika penurunan gula darah cepat pada keadaan kritis, gagal terapi dengan tablet atau ketika sel pankreas tidak bisa lagi menghasilkan insulin.

Lebih lanjut, dia memaparkan bahwa kini terdapat berbagai jenis insulin yang digunakan untuk mengontrol kadar gula darah. Mulai dari kecepatan kerja insulin dan seberapa lama insulin dapat mempertahankan kadar gula darah.

“Insulin kerja pendek dan cepat untuk cover kenaikan gula darah setelah makan. Pendek pakai insulin original. Kerja cepat itu insulin badog, kombinasi DNA,” kata dia.

Meski mampu mengontrol kadar gula dalam darah, namun masih banyak masyarakat yang menunda terapi ini karena harganya yang mahal.

“Harganya memang lumayan, tapi insulin ini sudah di-cover oleh JKN (Jaminan Kesehatan Nasional). Jadi sudah tidak perlu dikhawatirkan,” ujar dia.

[ad_2]
Source link