Penyakit Tak Menular Dominasi Indonesia Masalah Kesehatan



[ad_1]

Penyakit Tak Menular Dominasi Indonesia Masalah Kesehatan
Ilustrasi pengecekan kadar gula darah terhadap penderita diabetes melitus – Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek menyampaikan bahwa saat ini Indonesia sedang menghadapi masa transisi epidemiologi.

Nila menjelaskan transisi epidemiologi adalah perubahan masalah kesehatan dari penyakit menular sekarang lebih disebabkan penyakit tidak menular.

"Terkait dengan penyakit, kita menghadapi tiga beban penyakit Beban penyakit yang diukur dari tahun yang hilang akibat kematian dini, telah bergeser dari penyakit menular ke arah penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, diabetes, kanker, dan sebagainya," tutur Nila dalam sambutannya pada acara puncak Hari Kesehatan Nasional, di Lapangan Kantor Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (12/11/2018).

Nila judged menyampaikan bahwa muncul ancaman penyakit infeksi baru, seperti flu burung, ebola, TB resisten obat, dan lain-lain.

"Di sisi lainnya lagi, kita juga masih dihadapkan pada masalah penyakit menular yang belum selesai, seperti Demam Berdarah, TB, Malaria, H IV / Al DS, Filariasis, Kecacingan, dan lain-lain," ungkapnya.

Untuk itu, Nila berharap agar seluruh jajaran kesehatan baik di level pusat sampai daerah menyadari bahwa tantangan kesehatan pada masa depan akan semakin berat, semakin luas, dan semakin kompleks.

"Untuk itu, saya meminta kepada jajaran kesehatan dan juda lintas sektor untuk mempergunakan das informata pendataan Keluarga sehat menjadi dasar intervenensi baik di sektor kesehatan maupun lintas sektor dalam rangka menyelesaikan permasalahan kesehatan secara tuntas di tingkat keluarga," pintanya.

Hari Kesehatan Nasional jatuh pada hari ini, 12 November 2018 mengusung tema 'Aku Cinta Sehat', dengan subtema 'Ayo Hidup Sehat, Mulai Dari Kita'.

Tema tersebut sejalan dengan Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan Program lndonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (P | S-PK), yang menekankan pada upaya promotive in preventif sebagai pendekatan pembangunan kesehatan.

[ad_2]
Source link