[ad_1]
Laporan Wartawan tribunpekanbaru.com Fernando Sihombing
TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG – Dinas Kesehatan Kampar mencatat sebanyak 26 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selama November 2018. Ironisnya, semua terjadi di Kecamatan Kampar.
Kasus terbanyak di Desa Tanjung Rambutan dengan jumlah 16 kasus.
Disusul Desa Batu Belah sebanyak 4 kasus. Kemudian di Desa Simpang Kubu 2 kasus.
Baca: Anak Tewas Tertimpa Tembok Sekolah Roboh, Ayah Yanitra Octavizoly Ungkap Tak Ada Firasat
Baca: VIDEO: Polisi Selidki Insiden Robohnya Tembok Sekolah yang Menewaskan 2 Pelajar di Pekanbaru
Masing-masing 1 kasus Desa Ranah, Ranah Baru, Bukit Ranah dan Padang Mutung. “Kasus DBD berstatus waspada,” ungkap Kepala Dinkes Kampar, Nurbit, Rabu (14/11/2018).
Nurbit mengatakan, surat pemberitahuan tentang kewaspadaan dini Demam Berdarah telah disampaikan kepada Kepala Puskesmas. Dalam suratnya, ia memerintahkan Kepala Puskesmas melakukan empat hal.
Kepala Puskesmas diminta melaksanakan pemberantasan sarang Nyamuk (PSN).
Baca: Diskes Usulkan Akreditasi 8 Puskemas di Pekanbaru, Baru 6 yang Sudah Selesai Diproses
Baca: Cedera Berat Jadi Penyebab Meninggalnya Korban yang Tertimpa Tembok Roboh di SDN 141 Pekanbaru
Kegiatan PSN bukan hanya dilakukan di daerah yang sudah terjadi kasus.
“Seluruh desa di wilayah dengan maksud mencegah timbulnya kasus baru,” ujar Nurbit. Ia menambahkan, Kepala Puskesmas diminta meningkatkan penyuluhan dan pemberian bubuk larvasida (abate) pada penampungan air.
“Pada daerah yang sudah positif DBD, segera dilakukan penyelidikan epidemiologi,” tandas Nurbit. Ia menambahkan, hasil penyelidikan epidemiologi dilaporkan ke Dinkes untuk menjadi bahan pertimbangan melakukan penyemprotan mbadal atau fogging focus. (*)
[ad_2]
Source link