Sindrom Sjogren, Saat Mata Seperti ‘Terbakar’



[ad_1]

Jakarta, CNN Indonesia — Penyakit autoimun terjadi ketika tubuh menyerang diri sendiri. Di sini, sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. Salah satu penyakit autoimun yang langka dan patut diwaspadai adalah sindrom Sjogren.

Sindrom Sjogren merupakan gangguan sistem kekebalan tubuh yang diidentifikasi oleh dua gejala paling umum. Dua gejala itu di antaranya mata dan mulut yang kering.

Sensasi seperti mata terbakar, gatal, atau terasa berpasir adalah hal yang pasti muncul pada orang-orang yang terserang sindrom Sjogren. Ditambah lagi dengan mulut kering yang membuat seseorang sulit menelan, bahkan berbicara.

Mengutip jurnal Mayo Clinic, kondisi ini kerap disertai dengan gangguan sistem kekebalan lain seperti arthritis dan lupus.

Sindrom Sjogren bisa menyerang orang dengan usia berapa pun. Hanya saja, wanita di usia 40 tahun ke atas rentan atas serangan sindrom Sjogren.

Selain itu, sindrom ini juga umum terjadi pada orang dengan reumatik. Dituliskan dalam jurnal JAMA Internal Medicine, sekitar 60 persen pasien sindrom Sjogren memiliki penyakit sekunder akibat autoimun yang menyertainya, seperti reumatik.

Diestimasi, dua dari empat orang di Amerika Serikat mengidap sindrom Sjogren. Sebanyak 1 juta di antaranya telah terdiagnosis dengan jelas.

Sindrom ini bakal menyerang kelenjar yang bertugas memproduksi air mata dan liur. Sekresi kelenjar mukosa dari saluran pernapasan atas dan bawah dapat menurun pada pasien sindrom Sjogren. Hal itu bisa berujung kekeringan pada hidung, tenggorokan, dan trakea. Lebih parah, kondisi ini juga menyebabkan batuk kering kronis.

Selain itu, sindrom yang satu ini juga bisa berujung pada beberapa komplikasi. Mulai dari gigi berlubang, infeksi jamur di mulut, penglihatan kabur, kerusakan kornea, hingga rasa ngilu dan mati rasa di tangan dan kaki.

Sejauh ini, belum diketahui pasti apa yang menyebabkan penyakit autoimun, termasuk sindrom Sjogren. Para ilmuwan yakin bahwa gen tertentu menempatkan beberapa orang berisiko terserang sindrom Sjogren.

Di luar itu, mereka menduga ada mekanisme pemicu lain yang menyebabkan berkembangnya sindro Sjogren pada tubuh seperti infeksi virus atau bakteri-bakteri tertentu. (asr/chs)



[ad_2]
Source link